LDSC merupakan organisasi kemanusiaan dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir yang memiliki moto, “Meringankan penderitaan, Memperkuat kemandirian, serta Memberikan peluang untuk pelayanan bagi orang-orang dari semua bangsa dan agama.” LDSC berdiri sejak tahun 1985, dan telah bekerja sama dengan berbagai mitra di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Selama bertahun-tahun LDSC telah memberikan dukungan di Indonesia, untuk bangkit dari akibat bencana alam, melatih Bidan mengenai teknik-teknik yang meningkatkan tingkat kelangsungan hidup bayi yang baru lahir, membangun sistem air bersih, meningkatkan sanitasi dan meningkatkan kesehatan secara umum, terkhusus meningkatkan kesehatan mata.
- Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
- Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
- Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
- Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
- Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
- Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
- Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
- Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
- Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
- Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
- Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
- Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
- Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
- Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
- Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
| Temple Square is always beautiful in the springtime. Gardeners work to prepare the ground for General Conference. © 2012 Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved. | 1 / 2 |
Penyerahan bantuan ini secara simbolis dilakukan di Gereja Yesus Kristus Dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Jalan A. Yani 130 Semarang. pada hari Kamis tanggal 30 Maret 2017 yang diwakili oleh 63 orang dari berbagai usia dan latar belakang yang berasal dari Semarang, Salatiga, Purworejo dan Demak.
Sebelumnya LDSC dan YPTD mensosialisasikan rencana kegiatan ini kepada komunitas disabilitas, rumah sakit serta lembaga sosial lainnya untuk mencari masyarakat yang membutuhkan bantuan kaki atau tangan palsu. Kemudian masyarakat yang telah mendaftar, didata untuk mengetahui ukuran tangan atau kaki palsu yang dibutuhkan dan kemudian mereka menunggu selama sebulan untuk pembuatan kaki atau tangan palsu tersebut.
Para penerima bantuan sangat antusias, gembira dan terharu dengan pemberian bantuan kaki dan tangan palsu tersebut. Ibu Tutuk, salah satu penerima bantuan yang berasal dari Purworejo yang kehilangan kaki kanannya sejak tahun 1980 mengaku sangat bersyukur atas bantuan kaki palsu gratis karena kaki palsu miliknya sudah tidak layak lagi untuk dipakai.
Demikian juga Ismael, penerima bantuan yang berusia 11 tahun yang berasal dari Salatiga juga sangat gembira atas bantuan penyangga kaki dan ia sangat bersemangat untuk sekolah setelah menerima bantuan tersebut.