Rilis Berita

Manado Mengadakan Open House di Sarana Gedung Pertemuan Baru

Para anggota mulai menempati sarana gedung pertemuan baru dan bertemu dengan para tetangga baru dalam acara Open House

 

Ketika Presiden Cabang, Steve Lang, mendapat persetujuan untuk menempati sarana gedung pertemuan baru, dia dan para anggota Dewan Cabang dengan segera memulai persiapan untuk sebuah acara Open House. Tujuan mereka dari pengadaan Open House ini ialah untuk memperkenalkan kepada para tetangga, tokoh masyarakat, serta para pemimpin gereja-gereja lainnya mengenai Gereja, para anggotanya, keenam Pelayan Rohani yang melayani di Manado, serta sarana baru Cabang tersebut.

Diawali cukup jauh sebelum acara Open House tersebut, Cabang itu menyampaikan undangan resmi kepada masyarakat serta para pemimpin gereja-gereja lainnya untuk menghadiri acara tersebut. Selama beberapa minggu sebelum acara Open House, para pemimpin, anggota Cabang, serta para Pelayan Rohani ​membagikan kartu selebaran kepada orang-orang yang berminat yang mereka temui untuk mengomunikasikan perihal acara tersebut beserta tanggal, waktu, dan tempatnya.

Sekitar 100 orang menghadiri Open House tersebut yang dimulai pada pukul 10.30 pagi dan berlangsung hingga pukul 3 sore. Sarana baru tersebut terletak di Ruko No. 1-2 Jalan Mahakeret (Ex. Jalan Garuda), Kecamatan Wenang, Manado.

Open House tersebut dihadiri oleh Kepala Seksi Bimas Kristen, dari Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia Kota Manado, Raymond Pietersz, dan Pendeta Ferdy Suoth, Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja Kota Manado. Keduanya memberikan sambutan yang memuji para anggota Gereja, kegiatan-kegiatan Cabang, serta pelayanan yang telah diberikan Gereja dan para anggotanya dalam masyarakat.

Turut hadir juga tiga pasutri senior yang melakukan pelayanan sebagai Pemimpin Rohani di Indonesia selama tiga tahun. Bapak Paul Rowley, Presiden Misi, dan istrinya, Robin, tinggal di Jakarta dan mendukung hampir 100 orang Pelayan Rohani yang melayani di seluruh Indonesia. Penatua dan Sister Baird, yang juga tinggal di Jakarta, serta Penatua dan Sister Hansen, yang tinggal di Surabaya, juga melakukan perjalanan ke Manado untuk berpartisipasi dalam Open House tersebut.

Bapak dan Ibu Rowley baru-baru ini telah tiba di Indonesia. Selain berpartisipasi dalam acara Open House  tersebut, mereka datang untuk menemui para pemimpin Cabang dan bekerja bersama keenam Pelayan Rohani.

Penatua dan Sister Baird memberikan pelatihan tentang memperkuat keluarga dengan menggunakan “Program Pemerkayaan Keluarga” (PPK). Mereka memberikan satu jilid buku manual PPK kepada semua orang yang berminat.

Penatua dan Sister Hansen menunjukkan betapa pentingnya membagikan cerita-cerita keluarga kepada anak-anak untuk membantu mereka menghargai pengalaman-pengalaman yang dimiliki para leluhur mereka serta mengerti sedikit tentang keluarga mereka di mana mereka adalah bagiannya. Dengan mengetahui bagaimana para leluhur mereka menghadapi keadaan-​keadaan sulit, hal itu dapat membantu anak-anak dalam menghadapi tantangan mereka sendiri.

Pasangan Hansen memberikan satu jilid buklet “Keluarga Saya” kepada seluruh pengunjung yang ingin memulai untuk membuat pohon keluarga [silsilah]mereka dan menyarankan agar mencari rujukan melalui familysearch.org.

Setelah beberapa presentasi, Cabang menyediakan makan siang secara prasmanan bagi seluruh pengunjung.

Sarana gedung pertemuan baru dibuka bagi para pengunjung untuk berjalan-jalan serta melihat-lihat tempat di mana fungsi-fungsi Cabang dijalankan. Pajangan-pajangan ditempatkan di seluruh sarana tersebut untuk memberikan latar belakang mengenai program-program, praktik, serta kepercayaan Gereja.

Pelayanan ibadah hari Minggu cabang Manado diselenggarakan setiap minggu mulai pukul 8.00 pagi.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi:

http://www.lds.or.id/

https://www.mormon.org/ind

https://familysearch.org/

Catatan Panduan Gaya:Ketika melaporkan tentang Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mohon gunakan nama lengkap Gereja dalam rujukan pertama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan nama Gereja, pergi ke panduan gaya daring kami.Panduan Gaya.