Rilis Berita

Studi Gamelan Bali oleh Brigham Young University

Baru-baru ini Sekolah Musik BYU memalingkan pandangan banyak orang saat mereka mempelajari musik dan tari dengan menawarkan kursus “belajar ke luar negeri” yang mengkhususkan musik dan tari Bali

Program musik Universitas Brigham Young (BYU) dikenal secara luas serta disegani atas karya kreatif dan inovatifnya berkenaan dengan musik. Ketika para dosen dan mahasiswa jurusan musik tampil dan berpartisipasi dalam berbagai acara di seluruh dunia, persembahan musik mereka biasanya menerima pujian dan penghargaan yang tinggi.

Walaupun tidak terkenal sebagai benteng yang kuat dalam musik tradisional Bali, baru-baru ini Sekolah Musik BYU memalingkan pandangan banyak orang saat mereka menorehkan jejak baru dalam mempelajari musik dan tari dengan menawarkan kursus “belajar ke luar negeri” yang mengkhususkan musik dan tari Bali.

BYU menjadi salah satu Universitas ternama di Amerika yang merupakan milik dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, yang juga memiliki jemaat atau komunitasnya di Indonesia. Diantaranya, di Bali, Jakarta dan sekitarnya, Jawa, Medan, dan Menado.

Baru-baru ini, BYU melakukan Program Belajar ke Luar Negeri dan menawarkan sebuah kursus di bawah sponsor bersama antara Sekolah Musik BYU dan BYU’s Kennedy Center untuk Studi Internasional. Kursus inovatif ini digagas dan dipimpin oleh Dr. Jeremy Grimshaw, merupakan pendiri kelompok musik Bali, “Gamelan Bintang Wahyu,”yang didirikan sejak tahun 2008.

“Gamelan” adalah nama dari sekumpulan alat musik perkusi khas Bali.

Dr. Jeremy Grimshaw juga merupakan Wakil Dekan Fakultas Seni Rupa BYU serta Lektor Kepala di Sekolah Musik BYU.

Dr. Jeremy Grimshaw telah berkolaborasi dengan I Made Lasmawan sejak tahun 2011, yang mengajar Gamelan Bali di Colorado College di Colorado Springs, Colorado; Universitas Naropa di Boulder, Colorado; Universitas Wyoming di Laramie, Wyoming; dan Universitas Colorado di Boulder, Colorado. Lasmawan memimpin “Gamelan Tunas Mekar,” sebuah organisasi nirlaba AS yang didedikasikan untuk mempromosikan keterampilan musik Gamelan, serta mendampingi beberapa pertunjukkan dari kelompok Gamelan pemula di berbagai universitas di seluruh AS.

Dr. Jeremy Grimshaw menjelaskan bahwa kursus musik dan tari Bali memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengamati dan mempelajari bagaimana tradisi artistik khas Bali berfungsi dalam ruang lingkup keagamaan, sipil, serta sosialnya yang unik.” Dia menambahkan bahwa “musik dan tari memiliki tujuan penting secara nyata dalam setiap aspek kehidupan tradisional masyarakat Bali.”

Dr. Jeremy Grimshaw mengorganisasi kursus Belajar ke Luar Negeri dan membawa lima orang mahasiswa ke Pulau Bali, Indonesia, untuk mempelajari musik dan tari Bali dari Lasmawan dan istrinya yang seorang penari, I Ketut Marni.

Setiap tahun Lasmawan mengundang para mahasiswa jurusan musik Bali dari seluruh dunia untuk mempelajari Gamelan dan tari Bali, dengan tinggal di lingkungan keluarga besar mereka serta bermain bersama para musisi desa dalam kelompok musik mereka, “Gamelan Manik Galih.”

Kursus Belajar ke Luar Negeri juga meliputi seminggu pelajaran serta latihan musik setiap hari di Çudamani Summer Institute, yang berlokasi di Pengosekan. Di institut tersebut, para mahasiswa BYU bergabung bersama para mahasiswa dari Cina, Jepang, Jerman, dan Belanda, serta AS di bawah pengarahan seniman kondang I Dewa Berata dan istrinya, Emiko Saraswati Susilo.

Melalui konsultasi bersama Sanggar Mekar Bhuana Denpasar, para mahasiswa BYU mempelajari “selonding” (sebuah bentuk kuno gamelan Bali), mempelajari tarian, melihat pertunjukkan dan penampilan musik panggung bersejarah yang langka “wayang kulit”, dan tari topeng.

Di Denpasar, para mahasiswa BYU tampil bersama para musisi dan penari Sanggar Mekar Bhuana dalam sebuah konser penggalangan dana di Annika Linden Center for Puspadi Bali, sebuah organisasi amal yang menyediakan alat bantu gerak (kaki palsu dan kursi roda) serta terapi fisik dan terapi okupasi kepada orang-orang cacat.

Mahasiswa BYU yang mempelajari Gamelan, Tyler Shelton, mengatakan bahwa dia melihat dua hal yang di dalamnya karya para mahasiswa BYU di Bali menjadi manfaat bagi orang-orang Bali:

Secara ekonomi; uang dan biaya kuliah yang dibayar oleh para mahasiswa digunakan untuk mempekerjakan dan meningkatkan pelatihan para instruktur musik dan tari Bali.
Validasi kultural; memberikan visi bahwa budaya layak dilestarikan tanpa memandang nilai keuntungannya, nilai dominan yang mendorong penampilan musik di dunia modern.

Informasi lebih lanjut tersedia di: : http://kennedy.byu.edu/bali-society-faith-and-the-arts/

Catatan Panduan Gaya:Ketika melaporkan tentang Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mohon gunakan nama lengkap Gereja dalam rujukan pertama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan nama Gereja, pergi ke panduan gaya daring kami.Panduan Gaya.