Rilis Berita

Remaja Asia yang Penuh Semangat Bersinar di Konferensi Untuk Kekuatan Remaja (UKR) di Empat Negara Area Asia

Musim panas ini, ada banyak kegiatan di seluruh Asia ketika hampir 1.400 remaja Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir menghadiri konferensi Untuk Kekuatan Remaja (UKR) di empat negara berbeda.

Konferensi lima hari tersebut diadakan untuk pertama kalinya di Indonesia dan Mongolia serta untuk kedua kalinya di Hong Kong dan Taiwan. Pengalaman tersebut bukan saja bermanfaat bagi para peserta remaja, usia 14-18 tahun, tetapi juga bagi 230 Dewasa Lajang Muda (DLM), usia 20-31 tahun, yang melayani sebagai pemimpin mereka.

“Masa depan Gereja di Asia bersandar pada kesetiaan berkelanjutan dari kaum muda kita,” tutur Penatua David P. Homer dari Presidensi Area Asia yang mengawasi UKR untuk area tersebut. “Berperan serta dalam UKR merupakan kesempatan besar bagi mereka untuk merasakan roh dan memperkuat iman mereka. UKR adalah salah satu hal paling berdampak yang dapat kita lakukan bagi kaum muda kita—baik remaja yang menghadiri maupun DLM yang memimpin diberkati.”

 

Program UKR mencakup keseimbangan antara kesempatan rohani, sosial, jasmani, intelektual, dan pelayanan yang dicapai melalui kelas, kebaktian, dan kegiatan untuk membantu remaja memperdalam pemahaman rohani mereka, membina pertemanan dan menjadi lebih dekat kepada Yesus Kristus.

              

Untuk perjalanan mereka ke UKR di Indonesia, tiga kakak-beradik da Silva, yaitu Ariza, Asiza, dan Azeni, usia 18, 17 dan 15 tahun dari Timor Leste mengalami sejumlah pengalaman pertama—perjalanan pertama mereka ke luar Timor Leste, kesempatan pertama berada di pesawat terbang dan pertemuan pertama mereka dengan remaja lainnya yang adalah sesama anggota Gereja—hanya merekalah anggota remaja Gereja di Timor Leste.

“Begitu menyenangkan melakukan perjalanan dari Timor Leste ke Indonesia bersama kakak-kakak saya,” Azeni, yang bungsu di antara ketiganya, berbagi penuh antusias. “Yang paling saya sukai mengenai UKR adalah kesempatan untuk bertemu anggota Gereja lainnya dan menemukan teman-teman baru dari Indonesia. Menelaah bersama remaja lainnya di UKR serta berbagi kesaksian dan pengalaman membantu saya memperoleh pemahaman lebih dalam mengenai Injil Yesus Kristus. Saya belajar begitu banyak dari teman-teman, penasihat, dan pembimbing. Itu sungguh memperkuat iman saya.”

             

Persiapan untuk setiap konferensi UKR dimulai 14 bulan sebelum tanggal konferensi. Para pemimpin DLM secara khusus dipilih, dipanggil dan dilatih dalam periode 9 bulan menjelang konferensi tersebut.

“Inilah kejeniusan dari UKR—terdapat DLM usia 20-31 tahun yang melayani sebagai penasihat,” ujar Elder Milton Shipp, seorang misionaris senior UKR penuh waktu yang melayani bersama istrinya, Sister Heidi Shipp. Pasangan Shipp mengawasi konferensi-konferensi UKR Area Asia, termasuk pelatihan bagi para DLM-nya. “Bukan saja para DLM dapat mudah memahami dan mengilhami remaja, tetapi pelatihan dan pengurbanan yang mereka alami membantu mengembangkan keterampilan berorganisasi dan kepemimpinan mereka serta mempercepat pertumbuhan pribadi mereka sendiri.”

Konferensi Mongolia diadakan di Nairamdal International Children‘s Complex, 13 mil dari Ulaanbaatar di Lembah Bayangol yang indah. Nairamdal berarti “pertemanan” dalam bahasa Mongolia. Udara pegunungan yang sejuk dan langit yang biru merupakan tatanan yang mengilhami bagi hampir 400 remaja yang pertemanan akrabnya akan mengabadikan pengalaman mereka di tempat itu.

“Para remaja di seluruh Mongolia terus menjalin hubungan satu sama lain meski konferensi telah usai,” kata Misheel Enkhtaiwan yang bersama istrinya, Anartas Sanatkhan, melayani sebagai pasangan pengarah sesi, bertanggung jawab untuk mengawasi program UKR Mongolia. “Mereka melakukan video chat dalam kelompok mereka dan terus menelaah bersama. Ini merupakan salah satu tujuan UKR—mempertahankan pertemanan dan gol-gol yang ditetapkan.”

Dia melanjutkan, “Kami telah dihubungi oleh pemimpin Gereja dari seluruh Mongolia yang takjub akan semangat dan antusias yang mereka lihat sewaktu remaja mereka kembali dari UKR. Kami begitu senang mendengar bahwa ‘para remaja berapi-api’ dengan semangat untuk melayani dan berkontribusi.”

            

Tema konferensi tahun ini didasarkan pada sebuah ayat dari Alkitab, Yohanes 14:15: “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”

“Saya tidak tahu harus memiliki ekspektasi apa mengenai UKR, dan ibu saya khawatir apa yang akan saya alami di konferensi tersebut,” kata Renee Esther Albino, 18 tahun dari Hong Kong, seorang anggota baru Gereja sejak Maret dan satu-satunya anggota dalam keluarganya. “Saat latihan acara musik, kami menyanyikan lagu-lagu Pratama dan kemudian lagu tema, ‘Jikalau M’ngasihi-Nya,’ saya tidak dapat menahan air mata saya. Saya mengalami begitu banyak pertumbuhan dari menghadiri UKR. Saya bahkan kini lebih terilhami untuk melayani Tuhan dengan melayani sesama setiap hari.”

Marisa Yoke-Yan Khong, salah seorang koordinator Hong Kong, mengamati pertumbuhan yang dialami sepanjang minggu oleh setiap kelompok, termasuk kelompok Albino.  
“Hari pertama, kami menugaskan satu pertanyaan Injil kepada setiap kelompok untuk ditelaah dan bersiap ajarkan pada dua hari terakhir. Setiap hari, kegiatan UKR meningkat dalam kedalaman dan dalam substansi. Saya begitu terkesan dengan momen-momen pengajaran yang begitu kuat yang terjadi pada akhir minggu,” dia mengenang. “Yang tidak saya duga adalah bahwa ketika saya melakukan kegiatan bersama remaja, keyakinan saya sendiri diperkuat dan tekad saya untuk bertahan tabah dalam pengejaran rohani berakibat pada suatu pencerahan baru bagi diri saya sendiri. itu mengingatkan saya akan pertumbuhan yang saya alami sebagai misionaris di New York City.”

           

Taiwan menyelenggarakan konferensi mereka di Asia University di Taichung karena lokasinya yang mudah dijangkau dan lingkungannya yang ideal. Steve Shih-Ning Yang, mantan presiden pasak dari Pasak Kaohsiung West dan istrinya Helene melayani sebagai pasangan pengarah sesi.

“UKR jauh lebih komprehensif daripada apa yang biasanya Gereja lakukan untuk konferensi remaja. Karena ini UKR kedua Taiwan, kami ingin kreatif dan membangun di atas konferensi pertama bagi mereka yang sebelumnya pernah hadir,” Yang berbagi. “Kami merancang segmen pengajaran agar lebih berdasarkan pengalaman, yang menjadikannya lebih melibatkan dan nyata bagi remaja. Istri saya dan saya memperlihatkan foto-foto kehidupan kami, termasuk ketika kami seusia para remaja. Mereka dapat melihat bahwa kami dahulu sama seperti mereka.”

Melayani misi bagi Gereja merupakan pertanyaan besar dalam benak banyak remaja. Pada malam hari ketiga, setiap remaja di Taiwan membuka sepucuk surat “panggilan misi” dari presiden pasak mereka, yang sebenarnya merupakan suatu panggilan agar bersiap untuk melayani. Pagi berikutnya seluruh 600 remaja, para penasihat—yang kebanyakan di antaranya telah melayani misi—datang berbaris masuk berpenampilan sebagai misionaris dan menyanyikan “Kita Dipanggil ‘Tuk Melayani.” Para remaja meledak dalam seruan penuh semangat ketika mereka masing-masing kemudian menerima “label nama” misionaris mereka untuk disematkan pada kemeja mereka.

“Istri saya dan saya sama-sama melayani misi dan harus mengatasi keraguan pribadi serta keberatan pihak keluarga,” kata Yang. “Nasihat saya kepada remaja adalah jangan terlalu dipikirkan berlebihan.”

Wen-Yan Cao, pemuda usia 17 tahun dari Kaohsiung dan sulung dari tiga anak lelaki, amat paham dengan pengalaman Yang. “Saya merasa tidak memadai ketika berpikir mengenai melayani misi. Presiden Yang berkata lakukanlah yang terbaik semampu kita, dan Allah akan mengembangkan diri kita. Perkataannya dan kisah-kisah pribadinya memberi saya keyakinan dan kebulatan tekad yang saya butuhkan. Saya telah membuat gol dan merasa diyakinkan bahwa saya akan dibimbing di masa depan saya sewaktu saya berkomitmen untuk melayani.”

Pemikiran Cao menggemakan perasaan yang dinyatakan oleh ratusan remaja di seluruh Asia yang menghadiri UKR 2019 dan mengindahkan nasihat jelang-konferensi dari Presiden David F. Evans dari Area Asia untuk “bersiap secara rohani untuk peristiwa pengubah kehidupan ini di mana Anda akan mengalami suasana yang menyenangkan dan positif yang membantu Anda merasakan sukacita Injil serta membina pertemanan yang luar biasa dengan sesama.”

               

Malaysia dan Singapura akan mengadakan konferensi UKR gabungan mereka Desember mendatang. Pada tahun 2020, Thailand, Myanmar dan Laos juga akan mengadakan UKR gabungan, serta Kamboja dan India akan mengadakan UKR mereka masing-masing. Lebih dari 2000 remaja diperkirakan akan menghadiri konferensi-konferensi ini.

Gereja telah mengumumkan rencana untuk memperluas UKR untuk remaja Orang Suci Zaman Akhir di seluruh dunia mulai tahun 2020, sehubungan dengan Inisiatif Global Anak dan Remaja. UKR akan berada di bawah arahan presidensi area dan pemimpin area.

Catatan Panduan Gaya:Ketika melaporkan tentang Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mohon gunakan nama lengkap Gereja dalam rujukan pertama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan nama Gereja, pergi ke panduan gaya daring kami.Panduan Gaya.