Rilis Berita

Inisiatif Kemandirian

Inisiatif Kemandirian

Jumlah wirausaha di Indonesia kurang dari 2% dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Padahal ada sebuah survei yang menunjukkan keinginan berwirausaha masyarakat Indonesia adalah yang kedua tertinggi di ASEAN setelah Filipina. Tingginya keinginan berwirausaha daripada mulai berwirausaha disebabkan oleh ketakutan untuk memulai sebuah usaha. Padahal masyarakat Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang.

Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir memiliki inisiatif kemandirian dimana salah satu fokusnya adalah wirausaha. Landasan dibentuknya Kemandirian ini adalah “Menjadi mandiri adalah perintah Tuhan, bahwa kita harus mandiri secara jasmani dan rohani”. Sehingga Gereja memiliki inisiatif membantu semua anggotanya untuk membantu diri mereka sendiri menjadi mandiri.

Salah satu program dari kemandirian adalah pertemuan kelompok. Tujuannya menguatkan setiap anggota dalam kemajuannya untuk kehidupan mandiri. Kelompok Kemandirian ini terdiri atas 8 atau 14 wanita atau pria setiap kelas. Biasanya anggota kelas Kemandirian berusia 18 tahun ke atas. Anggota kelompok Kemandirian dikhususkan kepada para anggota Gereja. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi yang bukan anggota Gereja untuk ikut Kemandirian ini.

Kelompok kemandirian ini digerakkan di setiap Lingkungan Gereja oleh para pemimpin Gereja atau spesialis Kemandirian yang telah dilatih oleh Manajer Layanan Kemandirian, Ricky Pudja Mak. Para pemimpin kemudian membentuk kelompok di setiap lingkungan masing-masing. Bagi anggota Gereja yang ingin mengikuti kelompok Kemandirian dapat mendaftar pada pemimpin di lingkungan masing-masing.

Biasanya kelompok Kemandirian diadakan pada waktu yang ditentukan bersama oleh anggota kelompok. Beberapa kelompok mengadakan pada hari Minggu setelah selesai waktu ibadah. Setiap kelompok bertemu setidaknya 12 kali 2 jam setiap sesi. Kelompok Kemandirian memiliki 12 asas untuk dilakukan. Setiap pertemuan akan dibahas satu asas kemandirian yang berhubungan dengan Injil. Mereka yang mengikuti seluruh sesi dari kelas dan melakukan komitmen dalam menjalankan Asas-asas Kemandirian diharapkan memperoleh berkat-berkat kemandirian dalam kehidupan mereka.

Dalam kelompok Kemandirian ini tidak ada guru atau pelatih.  Namun, sesama anggota dalam kelompok itu saling menasihati, belajar bersama, membina sesama, berkomitmen untuk melakukan apa yang mereka pelajari, dan saling bertanggungjawab untuk komitmen. Seorang fasilitator ditugaskan untuk menolong pertemuan kelompok tetap di jalurnya. Peranan utama mereka adalah menolong para anggota belajar untuk menolong diri mereka sendiri. Fasilitator bukanlah para ahli di bisnis, pendidikan, kepegawaian, atau pengajaran. Mereka tidak memimpin atau mengajar kelompok, mereka hanya menolong kelompok mengikuti bahan-bahan yang tertulis secara tepat.

Kelompok Kemandirian memiliki tiga kelompok kelas dengan tujuan yang berbeda.

1.           Kelompok "Memulai dan Mengembangkan Usaha Saya" menolong orang-orang memulai atau meningkatkan usaha mereka sendiri.

2.           Kedua, kelompok "Pencarian Kerja Saya" menolong orang-orang menemukan pekerjaan yang baru atau lebih baik.

3.           Ketiga, kelompok "Pendidikan untuk Pekerjaan Yang Lebih Baik" menolong orang-orang

mengidentifikasi sebuah jalur pendidikan untuk meningkatkan penghasilan mereka.

Para pemimpin Gereja akan membantu menentukan kelompok mana yang dibutuhkan di lingkungannya sesuai dengan prioritas kebutuhan anggota.

Di Indonesia, program Kemandirian sudah dimulai sejak Agustus 2014 dan diresmikan pada 5 Desember 2015 oleh Elder Randy D. Funk, salah satu pemimpin Area Asia Presidensi Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Sejak 2014 hingga saat ini, terhitung 218 anggota yang mendaftar dan ada 94 orang yang lulus serta menerima tanda penyelesaian kelompok Kemandirian.

Berikut adalah salah satu kisah seorang anggota kelompok Kemandirian yang telah lulus dan membuka usaha sendiri, Jhon Patar Siahaan. “Sebelum mengikuti kelas Kemandirian, saya sempat berpikir untuk membuka usaha, namun tidak tahu usaha apa. Kemudian saat ada pengumuman mengenai kelas Kemandirian di Gereja, saya pun ikut kelas tersebut. Dalam kelas Kemandirian diajarkan untuk mencari dan menemukan usaha yang akan dimiliki. Pelajaran di kelas ini mengajarkan dan membantu anggota menjalankan dan mengembangkan usaha, juga cara untuk membantu mengatur keuangan dari hasil usaha yang dimiliki.

Setelah saya mengikuti sekitar 8 kali pertemuan kelas kemandirian, saya baru membuka usaha depot air isi ulang walaupun sebelumnya sempat merasa bimbang dan ada keraguan. Tetapi saya sempat membagikan hal itu saat di kelas Kemandirian dan saya pun mendapatkan motivasi dan masukan dari anggota kelas. Kemudian pada 30 September 2015, saya membuka usaha depot air isi ulang di rumah. Saya juga mendiskusikan mengenai usaha tersebut bersama orangtua tentang pendapatan, pengeluaran, keuangan dari hasil usaha tersebut, serta untuk membuat catatan penjualan.

Kelas kemandirian ini menurut saya sangat baik dan membantu kelas belajar untuk menjadi mandiri. Dan di kelas kemandirian juga mengajarkan untuk menabung dan sampai saat ini saya melakukan hal itu. Karena saya tahu menabung adalah penting dan saya juga memiliki keinginan untuk memiliki usaha yang lain.”

Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir juga menyediakan Pusat Pelayanan Kemandirian yang menyediakan akses internet, bimbingan, dan sumber-sumber lain yang membantu pencari kerja, pewirausaha, dan calon siswa. Pelayanan yang ditawarkan adalah informasi lowongan pekerjaan, berlatih untuk menghadapi interview kerja, membantu dalam membuat surat lamaran pekerjaan dan CV, informasi tentang cara memulai dan mengembangkan usaha, serta hal lain yang berkaitan dengan pekerjaan dan pendidikan.

Dengan adanya program Kemandirian ini para anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Indonesia diharapkan menjadi lebih mandiri baik jasmani dan rohani. Selain itu dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya dan para anggota gereja khususnya.

Catatan Panduan Gaya:Ketika melaporkan tentang Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mohon gunakan nama lengkap Gereja dalam rujukan pertama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan nama Gereja, pergi ke panduan gaya daring kami.Panduan Gaya.